Archive for July 31, 2013

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara penyediaan bahan aktif menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat yang digunakan untuk menjaga kondisi tubuh manusia agar tetap dalam kondisi optimal. Sediaan farmasi dapat berupa obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika, vitamin, sabun, shampoo, dan lain sebagainya.

 
Dalam bidang farmasi, ilmu yang dipelajari berupa ilmu untuk membuat sediaan farmasi yang baik (Farmasetika, Bioteknologi Farmasi, Teknologi Sediaan Padat, Analisis Sediaan Farmasi, dll). Tidak sekedar itu, farmasi juga mempelajari ilmu yang berkaitan dengan tubuh manusia baik anatomi, fisiologi, patofisiologi, dll seperti ilmu biomedik, biologi sel dan molekuler, biokimia, patobiokimia, dll. Beberapa ilmu lain yang dipelajari antara lain farmakologi, farmasi fisika, mikrobiologi, dll.
 
Prospek kerja:
Seorang lulusan farmasi dapat bekerja di berbagai bidang antara lain: (1) instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan; (2) Bidang layanan kesehatan seperti rumah sakit, apotek, klinik, Puskesmas, dll; (3) Bidang industri obat-obatan dan produk biologi seperti Kalbe Farma, Mead Johnson, Bayer, dll; (4) Bidang industri makanan seperti Nestle, Wingsfood, Indofood, Orang Tua Group, dll; (5) Bidang industri kosmetik seperti Martha Tilaar, Mustika Ratu, dll; (6) Bidang industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti Unilever, P&G, dll; (7) Bidang industri jamu dan obat tradisional seperti Air mancur, Jamu, Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, dll; (8) Bidang riset dan pendidikan seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian; dan (9) bidang perdagangan seperti menjadi penjamin mutu standar keamanan, kualitas obat-obatan, dan alat kesehatan.
 

sumber : http://nurulfajrymaulida.blogspot.com/2012/11/ilmu-farmasi-dan-prospek-kerja.html

OBAT

Posted: July 31, 2013 in Uncategorized

Contoh Obat Bebas adalah Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin HCL, Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid, Gasflat, Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi)

Contoh Obat Bebas Terbatas : Theophiline, Allerin, Pseudoefedrin HCL, Tilomix, Tremenza, Bodrex extra, Lactobion, Antasida plus, Dexanta, asam acetylsalisil, Asmadex, ephedrin HCL, Dextromethorphan dll (penyebutan merk karena obat kombinasi)

Contoh Obat Keras : Loratadine, Pseudoefedrin, Bromhexin HCL, Alprazolam, Clobazam, Chlordiazepokside, Amitriptyline, Lorazepam, Nitrazepam, Midazolam, Estrazolam, Fluoxetine, Sertraline HCL, Carbamazepin, Haloperidol, phenytoin, Levodopa, Benzeraside, Ibuprofen, Ketoprofen dll

Definisi obat :

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (UU No. 36 Thn 2009)

Berdasarkan Sumbernya

  1. Obat Alam  à dihasilkan dari alam
  2. Obat Semi Sintetik à senyawa alam yg dimodifikasi mjd obat.
  3. Obat Sintetik à senyawa kimia murni yg dimodifikasi mjd obat

Berdasarkan Rute Pemberian Obat

•      Obat dpt diberikan melalui bbrp rute yg berbeda ke dalam tubuh.

•      Scra garis besar ada 2 rute pemberian obat :

  1. RUTE ENTERAL
  2. RUTE PARENTERAL

Pemilihan rute pemberian obat tergantung : keadaan umum pasien, kecepatan aksi obat yg diinginkan, sifat fisika kimia obat, dan organ target tempat aksi obat.

RUTE ENTERAL

ORAL : obat diberikan melalui mulut. Mrpkn cara yg paling umum.

Sublingual : obat ditempatkan dibawah lidah. Khusus obat jantung golongan nitrogliserin.

REKTAL : obat diberikan melalui rektal (suppositoria). umumnya untuk efek lokal seperti hemoroid dan pencahar.

RUTE PARENTERAL

  1. Intravaskular (IV) : pemberian obat dgn injeksi ke pembuluh darah vena. Efek obat yang dihasilkan sangat cepat.
  2. Intramuscular (IM) : pemberian obat dgn injeksi ke jaringan otot. Cth : pd paha atau lengan.
  3. subcutan (SC) : pemberian obat dgn injeksi ke jaringan dibawah kulit.
  4. Ada bbrp rute parenteral yg lain, namun yg paling umum adalah ketiga rute diatas.
  5. Rute Topikal : Pemberian obat melalui kulit.

Berdasarkan Efek Obat Pada Tubuh

  1. Obat Yang Berefek Sistemik
  2. Obat Yang Berefek Non-Sistemik

Berdasarkan Bentuk Sediaan Obat

  1. Pada Rute ORAL : Tablet, kapsul, pil, suspensi, emulsi, larutan, dan sirup.
  2. Pada Rute REKTAL : Suppositoria, enema, teblet vaginal, jelly.
  3. Pada Rute Parenteral : injeksi (obat suntik), Vaksin, dan Implan.
  4. Pada Rute TOPIKAL (kulit) : salep, krim, lotion, pasta dan gel.

NINE STAR OF PHARMACIST

Posted: July 31, 2013 in Uncategorized

 

  • care giver

               Apoteker sebagai penyedia layanan kesehatan baik secara klinis, analitik maupun teknis sesuai dengan aturan pemerintah. apoteker harus mampu berinteraksi dengan individu dan masyarakat. Apoteker harus melihat nya sebagai praktek terpadu dan berkesinambungan dengan orang-orang dari sistem perawatan kesehatan dan apoteker lainnya.

  • decision maker

Farmasis mendasarkan pekerjaanya pada kecukuoan, keefikasian dan biaya yang efektif dan efisien terhadap seluruh penggunaan sumber daya misalnya SDM, obat, bahan kimia, peralatan, prosedur, pelayanan, dll. Untuk mencapai tujuan tersebut kemampuan dan ketrampilan farmasis perlu diukur untuk kemudian hasilnya dijadikan dasar dalam penentuan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan.

  •  Communicator

Farmasis mempunyai kedudukan penting dalam berhubungan dengan pasien maupun profesi kesehatan lain, oleh karena itu harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang cukup baik. Komunikasi tersebut meliputi komunikasi verbal, nonverbal, mendengar dan kemampuan menulis dengan menggunakan bahasa sesuai dengan kebutuhan.

  •  Leader

Farmasis diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan yang empati dan efektif, serta kemampuan mengkomunikasikan dan mengelola hasil keputusan.

  •  Manager

Farmasis harus efektif dalam mengelila sumber daya (manusia, fisik, anggaran) dan informasi, juga harus dapat dipimpin dan memimpin orang lain dalam tim kesehatan. Labih jauh lagiii farmasis mendarang harus tanggap terhadap kemajuan teknologi dan bersedia berbagi informasi mengenai obat dan hal-hal yang berhubungan dengan obat.

  •  Life-long learner

Farmasis harus senang belajar sejak dari kuliah dan menjamin bahwa keahlian dan ketrampilannya selalu baru (up-date) dalam melakukan praktek profesi. Farmasis juga harus memperlajari cara belajar yang efektif.

 

 

 

  • Teacher

Farmasis mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan melarih farmasis generasi mendatang.

Dalam perkembangannya, Apoteker mengembangkan kemampuannya untuk dapat lebih meningkatkan perannya dalam pelayanan kefarmasian, maka seven star pharmacist berkembang menjadi nine star pharmacist dengan ditambahkan 2 peran apoteker sebagai researcher (peneliti), dan entrepreneur (wirausahawan)

  • peneliti

Perkembangan penyakit juga menuntut perkembangan pengobatan yang efektif, sehingga kemampuan seorang pharmacist dalam menghadapi perkembangan penyakit juga menjadi salah satu kemampuan yang dimiliki. Seorang farmasisyang memiliki fungsi sebagai researcher atau peneliti akan memainkan peran penting dalam berbagai proses penelitian klinis yang meliputi penemuan, perencanaan, pemantauan serta pelaporan uji klinis. Tujuan utama dalam melakukan penelitian klinis adalah untuk menghasilkan pengetahuan baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Selain itu farmasis juga dapat berperan dalam pengembangan formulasi sediaan farmasi yang baru, pengembangan obat baru yang lebih efektif, quality control pada pembuatan desain obat

  • entrepreneur

Seorang farmasis harus dapat juga menjadi seorang pengusaha. Berbagai macam keahlian yang dimiliki seorang farmasis akan mendukung kemampuannya untuk menjadi seorang pengusaha, baik dalam bidang kesehatan maupun non kesehatan. Pendidikan yang diajarkan kepada seorang farmasis haruslah mendukung dan mendorong seorang farmasis menjadi seorang entrepreneur.

ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha diantaranya:

1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan katalain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannyadengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

2. knowing the basic business management , yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan,termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, danmembukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahamikiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif danefisien.

3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yangdilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

4. having adequate capital , yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utamadalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat danmental.

5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan atau mengelola keuangan,secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannnya secara tepat, danmengendalikannya secara akurat.

6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan ataumemotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

8. statisfying customer by providing high quality product , yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat danmemuaskan.

9. knowing  Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing. Wirausaha harusdapat mengungkap kekuatan (  strength ) , kelemahan ( weaks ) , peluang ( opportunity), dan ancaman (threat ), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing

10.  yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelastersurat, tidak tersirat.